Friday, August 7, 2020

MENGENAL LEBIH DALAM ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS.


Kita mungkin sudah tak asing dengan istilah anak berkebutuhan khusus, saat mendengar istilah ini akan tergambar anak-anak dengan berbagai macam gangguan seperti buta, tuli dan bisu ataupun berbagai bentuk kecacatan lainnya namun, anak berkebutuhan khusus memiliki cakupan yang sangat luas. Anak berkebutuhan khusus dapat didefinisikan sebagai individu yang memiliki karakteristik fisik, intelektual, maupun emosional, diatas atau dibawah rata-rata individu pada umumnya. Berikut jenis-jenis anak berkebutuhan khusus.
1.      Tuna Netra
Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan khusus.. Berdasarkan gradasi ketajaman penglihatan terbagaia atas beberapa bagian:

  • Kelainan penglihatan ringan atau rabun yang masih bisa pulih dengan pengobatan.
  • Kelainan penglihatan sedang atau rabun yang masih bisa dibantu penglihatannya dengan alat bantu dari dokter.
  • Kelainan penglihatan berat yang tidak dapat di obati ataupun dibantu oleh alat dokter. Ini merupakan gangguan penglihatan berat dan ini lah yang masuk dalam kategori tuna netra.
Namun pada dasarnya kelainan pada penglihatan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu low vision (penglihatan lemah) dan blind (buta).
2.      Tuna Rungu
Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan khusus. Derajat ketunarunguan seseorang biasanya diukur dan dinyatakan dalam satuan deci-Bell atau disingkat dB.  Klasifikasi tuna rungu berdasarkan tingkat gangguan pendengaran:
  • Gangguan pendengaran sangat ringan (15-40 db), tidak dapat mendengar percakapan berbisik dalam keadaan sunyi jarak dekat.
  • Gangguan pendengaran sedang (40-60 db), tidak dapat mendengarkan percakapan normal dalam keadaan sunyi pada jarak dekat.
  • Gangguan pendengaran berat (60-90 db), hanya mampu mendengarkan suara yang keras pada jarak dekat seperti suara vacum cleaner.
·         Gangguan pendengaran ekstrem/tuli (diatas 90 db) hanya dapat mendengarkan suara yang sangat keras seperi suara gergaji mesin dalam jarak dekat (alexander graham vell asocition for the deal adn hard of hearing, 2011 dalam slavib, 2006)
3.      Tuna Wicara
Anak yang mengalami gangguan komunikasi (tuna wicara) adalah anak yang mengalami kelainan suara, artikulasi (pengucapan), atau kelancaran bicara, yang mengakibatkan terjadi penyimpangan bentuk bahasa, isi bahasa, atau fungsi bahasa, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Sehingga dalam berbicara akan terasa sulit sebab artikulasi yang tidak jelas dan ketidak mampuan dalam mengeluarkan bunyi suara. Anak yang mengalami gangguan komunikasi ini tidak selalu disebabkan karena faktor ketuna runguan sebab, pada perkembangannya saat ini banyak penderita tuna wicara mampu berbicara secara normal meski terbata-bata.
4.      Tuna Daksa
Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan khusus (chamidah,2010). Adalah kecacatan ada anggota tubuh misalnya, hilangnya lengan atau kaki akibat operasi atau bawaan sejak lahir. Dan bisa juga karena adanya gangguan saraf otak sehingga beberapa anggota tubuh tidak dapat di fungsikan.
5.      Tuna Laras
Adalah seseorang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan selalu melakukan tindakan penyimpangn dari norma yang berlaku. Adapun karakteristik anak tuna laras menurut salvin (2006) adalah sebagai berikut:
  • Kurang mampu dalam belajar. Ketidak mampuan ini bukan karena faktor intelektual, sensori atau faktor kesehatan.
  • Tidak mampu membangun atau memelihara hubungan interpersonal yang baik dengan guru atau teman sebaya.
  • Seringkali menampakkan perilaku yang tidak sopan.


Daftar Pustaka
Chamidah, A. N., & Pendidikan, U. N. Y. (2010). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus. In Seminar Pelatihan Komperehensif Anak.
Abdullah, N. (2013). Mengenal anak berkebutuhan khusus. Magistra25(86), 1.

Saturday, August 1, 2020

SEJARAH SINGKAT PERADABAN ISLAM



A.     MASA KE KHALIFAHAN ABU BAKAR AS-SHIDDIQ
Kahalifah Abu Bakar As-shiddiq lahir pada tahun 573 M di Mekah, nama aslinya adalah Abdullah Ibn Utsman, dan sebelum beliau masuk islam beliau benama Abdul Ka’bah, tapi setelah memeluk agama islam Rosulullah sering memanggilnya dengan nama Abdullah. Ayahnya bernama Utsman Ibn Amir yang berjulukan Abu Quhafah, dan ibunyya bernama Ummu Al-Khair salma binti sakhr. Nasabnya bertemu Rosulullah Saw. Pada kakeknya Murrah Ibn Ka’ab Ibn Lu’ai. Abu Bakar berasal dari kabilah Taim Ibn Murram Ibn Ka’ab, kabilah Taim adalah satu dari dua belas cabang dari suku Quraisy.
Beliau terangkat menjadi Khalifah menggantikan Rosulullah Saw, ketika Rosulullah wafat. Terjadi perdebatan antara kau Anshor dan kaum Muhajirin tentang pengangkatan pengganti Rosulullah Saw, sehingga terjadilah kesepakatan, atas kehendak kaum Muslimin dan Sahabat-sahabat dekat Rosulullah Saw, sehingga terpilihlah Abu Bakar As-shiddiq sebagai pengganti Rosulullah Saw, sebagai khalifah. Ada beberapa sahabat yang Mambai’at Abu Bakar As-shiddiq pada saat itu yaitu:
·         Umar bin Khattab
·         Abu Ubaidillah
·         Basyir bin Sa’ad
·         Hubab bin al-Munzir dan sahabat-sahabat lainnya
Banyak proses-proses berat yang di hadapi Khalifah Abu Bakar As-shiddinq di awal pemerintahannya dari banyaknya kaum muslimin yang Murtad dari agama islam, kaum muslim yang enggan membayar zakat serta banyaknya bermunculan nabi-nabi palsu, maka Khalifah Abu Bakar As-shiddiq mengambil tindakan sebagai berikut:

1.      Memerangi kaum yang murtad (Ar-Riddah)
Yang merupakan gerakan pembangkangan terhadap ke Khalifahan dan melepaskan kesetiaan mereka kepada ke Khalifahan dan bahkan kembali menentang islam,karena menganggap berjanjian yang di buat Rosulullah Saw, telah batal karena kewafatannya. Gerakan ini mengancam kestabilitas keamanan wilayah kekuasaan islam. Oleh karena itu Khalifah dengan tegas melancarkan operasi pembersihan gerakan tersebut.
2.      Penumpasan Nabi-nabi Palsu
Penumpasan ini terjadi saat wafanya Rosulullah Saw, sehingga banyak orang muslim kala itu yang murtad dari agama Islam dan mengikuti Nabi-nabi palsu, dan sebagian lagi tidak ingin membayar zakat
3.      Gerakan terhadap orang-orang yang enggan membayar pajak
Ke engganan membayar zakat bagi mereka kaum muslimin yang murtad, itu karna kekikiran mereka, dan pembayaran zakat bagi mereka seperti upeti yang sudah tidak berlaku lagi ketika Rosulullah wafat.
4.      Perluasan wilayah
Setelah bisa mengamankan tanah arab,kembali kaum muslimin bersiap utntuk berangkat ke utara, guna menghadapi nusuh besar yang selalu menunggu-nunggu waktu yang baik untuk menghancurkan Islam, dan kaum muslimi. Beberapa peperangan yang di menangkan oleh kaum Muslimin saat itu yaitu (a.)di wilayah timur (Persia) mendominasi wilayah yang sangat luas yang meliputi Irak, sebagian barat Syam, bagian utara jazirah Arab. Abu Bakar mengirim Khalid Ibn Walid dan Mutsanna Ibn Haritsah sebagai panglima perang dalam pasukannya,yang kemudian berhasil memenangkan peperangan. (b.) di wilayah Barat (Romawi) Khalifah Abu Bakar mengutus pasukannya yang di pimpin oleh Yazid Ibn Abu Sufyan ke Damaskus, pasukan dibawah pimpinan Amr Ibn Ash ke Palestina, pasukan dibawah pimpinan Syarahbil Ibn Hasanah ke Yordania, dan pasukan dibawah pimpinan Abu Ubaidillah Ibn Jarrah ke Hims.
            Namun, disayangkan di tengah keberjayaan kaum Muslimin kala itu Khalifah Abu Bakar As-ashiddiq wafat karena sakit yang di deritanya, beliau wafat pada 23 Agustus 634M, di usia 62 tahun. Di makamkan di samping makam Rosululllah Saw. Beliau wafat di usia 62 Tahun,periode memerintahannya yang singkat selama dua tahun tiga bulan sepuluh hari , di tandai oleh keteguhannya meneruskan kebijakan Rasulullah Saw.
B.     MASA KEKHALIFAHAN UMAR bin KHATTAB
Umar bin Khattab lahir pada tahun 574 M, beliau memiliki gelar “Singga Padang pasir” karena keberaniannya. Ayahnya bernama Khattab bin Naufal dan ibunya bernama Khantamah binti Hisyam. Umar bin Khattab berasal dari suku Ady yaitu suku yang terpandang dikalangan orang-orang Quraisy sebelum masuk Islam. Garis keturunan bertemu dengan Rasullullah pada keturunan ka’ab bin Luayyi yaitu keturunan kesembilan dari Umar.
Proses pengankatan Umar bin Khattab sebagai Khalifah Yaitu dengan di tunjuk langsung oleh Khalifah sebelumnya yaitu Abu Bakar As-shiddiq, karena Khalifah sebelumnya merasa bahwa Umar lah yang pantas untuk melanjutkan kepemimpinannya, karana Umar memiliki kepribadian yang baik di antaranya:
1.      Keberaniannya
2.      Suka bermusyawarah dan bijaksana
3.      Adil dan
4.      Sederhana
Adapun jasa-jasa beliau selama menjabat sebagai Khalifah adalah:
a.       Perluasan wilayah
b.      Kesejahtraan Masyarakat
c.       Dalam pemerintahan
Kebaikan Khalifah Umar bin Khattab ternyata tidak berpengaruh terhadap seorang budak bernama Abu Lu’lu’a seorang yang berasal dari persia yang kini menjadi pekerja Khalifah Umar bin Khattab, dia sakit hati lantaran persia di taklukkan oleh Khalifah Umar bin Khattab yang di mana pada masa itu persia merupakan negara adidaya. Dia kemudian memberanikan diri untuk menikam Khalifah Umar ketika sedang melaksanakan sholat subuh,tragedi ini terjadi pada Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M
C.    MASA KEKHALIFAHAN USMAN bin AFFAN
Usman bin Affan bin Abdillah bin Umayyah bin ‘Abdi syams bin Abdi Mannaf bin Qushayi lahir pada tahun 576 M di Thaif. Ibunya adalah Urwah, putrinya Ummu Hakim Al-Baidha, putri Abdul mutallib nenek Nabi Saw. Ayahnya bernama Affan seorang saudagar kaya dari suku Quraisy-Umayyah. Nasab usman melalui garis ibunya bertemu dengan nasab Nabi Muhammad Saw pada Abdi Manaf bin Qushayi.
Usman bin Affan terangkat sebagai Khalifah ke III melalui tim pemilihan Khalifah oleh tim Formatur yang terdiri dari enam sahabat yang berasal dari kelompok sosial yang berbeda, kelompok ini di bentuk oleh Khalifah Umar bin Khattab. Adapun keadaan islam kala itu saat beliau memerintah mengalami beberapa kemajuan, seperti pembukuan Al-Qur’an dan perluasan wilayah.
a.       Pembukuan Al-Qur’an
semakin meluasnya islam pada masa itu membuat berbagai suku dan bangsa memeluk agama islam, oleh karena itu muncullah ide untuk membukukan Al-Qur’an karna setiap bangsa dan suku memiliki dialegnya masing-masing sehingga di takutkan terjadi perbedaan qira’ah dalam membaca Al-Qur’an. Hal inilah yang mendorong Khalifah Usman untuk berijtihad melakukan sesuatu yang benar-benarbaru. Pada akhir 24 H awal 25 H, KHALIFAH Usman mengumpulkan sahabat lalu empat orang dari sahabat itu bertugas untuk menyusun mushaf yang akan menjadi rujukan umat islam. Para kodifikasi panitia itu adalah para pengafal Al-Qur’an seperti Zaid bin Tsabit,Abdullah bin Zubair,Said bin al-ash dan Abdurrahman bin al-Harist bin Hisyam. Mereka bekerja dengan cermat, dan sangat berhati-hati, mereka menuliskan dalam satu mushaf lafal yang di sepakati bersama,tersusun rapi,dan sistematis.
b.      Perluasan Wilayah
Ketika Usman menjabat sebagai Khalifah, ia meneruskan sebagian besar garis politik Umar. Dengan melakukan berbagai Ekspedisi untuk mendapatkan wilayah-wilayah baru. Sejarah mencatat masa kepemimpinan Khalifah Usman bin Affan ini terbagi atas dua yaitu masa:
1.      Masa Kejayaan Islam
Pemerintahan usman membawa kemajuan luar biasa berkat jasa panglima yang ahli dan berkualitas dimana peta islam sangat luas dan bendera islam berkibar dari perbatasan Aljazair (Barqah Tripoli, Syprus di front al-maghrib bahkan ada sumber menyatakan sampai ke Tunisia). Di al-maghrib, diutara sampai ke Aleppo dan sebagian Asia kecil, di Timur laut sampai ke Ma wara al-Nahar –Transoxiana, dan di Timur seluruh Persia bahkan sampai diperbatasan Balucistan (sekarang wilayah Pakistan), serta Kabul dan Ghazni. Selain itu ia juga berhasil membetuk armada laut dengan kapalnya yang kokoh dan menghalau serangan-serangan di laut tengah yang dilancarkan oleh tentara Bizantium dengan kemenangan pertama kali dilaut dalam sejarah islam.
2.      Masa Kemunduran Islam
Ahli sejarah menilai bahwa Usman melakukan nepotisme. Ia mengangkat sanak saudaranya dalam jabatan-jabatan strategis yang paling besar dan paling banyak menyebabkan suku-suku dan kabila-kabila lainnya merasakan pahitnya tindakan Usman tersebut. Para pejabat dan para panglima era Umar hampir semuanya dipecat oleh Usman, kemudian mengangkat dari keluarga sendiri yang tidak mampu dan tidak cakap sebagai pengganti mereka. Tapi pada akhirnya tuduhan-tuduhan yang di tujukan kepada Usman tidaklah semuanya benar sehingga pada masa akhir kepemimpina Usman bin Affan, para gubernur yang di angkat bertindak sewenang-wenang terutama dalam bidang ekonomi. Mereka berada di luar kontrol Usman yang sudah dalam usia lanjut sehingga rakyat berfikir hal tersebut sebagai kegagalan Khalifah Usman bin Affan, Sampai akhirnya Khalifah Usman wafat sebab di bunuh.
D.    SISTEM KEKHALIFAHAN ALI bin Abi THALIB
Beliau adalah Ali putra Abi Tholib bin Abdul Muthtolib bin Hasyim. Ayahnya adalah paman Nabi Saw, sedangkan ibunya Fatimah binti  Asad bin hasyim. Beliau di lahirkan di Mekkah , daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut beberapa sejarawan Ali dilahirkan 10 tahun sebelum di mulainya ke Nabian Muhammad Saw. Sekitar tahun 599 M atau 600 (perkiraan). Setelah terbunuhnya Usman bin Affan, kaum muslimin meminta kesediaan Ali untuk di Bai’at menjadi khalifah, dengan terbai’atnya Ali sebagai khalifah, sebagian keluarga Usman merasa bahwa kepemimpinan Ali akan mengurangi kesenangan mereka, terutama bagi mereka yang ingin memperoleh kekayaan.
Dalam menjalankan pemerintahannya Khalifah Ali melakukan kebijakan politik seperti;
a.       Menegakkan hukum finansial yang di nilai nepotisme yang hampir menguasai seluruh sektor bisnis.
b.      Memecat gubernur yang di angkat oleh Khalifah Usman bin Affan dan menggantinya dengan yang baru
c.       Mengambil kembali tanah-tanah negara yang di bagi-bagikan Usman bin Affan kepada keluarganya.
Masa pemerintahan Ali yang kurang dari lima tahun (35-40 H/6565-6662 M) tidak pernah sepi dari pergolakan politik, tidak ada satupun sistem pemerintahannya yang bisa di katakan stabil. Akhirnya secara praktis selama pemerintahan Ali hanya mengurus pemberontakan di berbagai wilayah kekuasaan. Pembai’at-tan Ali sebagai Khalifah dan pertentanggan terhadapnya merupakan hal yang wajar sebagai akibat pertentangan dan peristiwa-peristiwa sebelumya karena untuk memperebutkan kekuasaan yang di selingi kasus penuntutan atas terbunuhnya Usman bin Affan dan pemecatan pejabat serta pengembalian harta milik yang tidak jelas.
Pada masa pemerintahan Ali tidak terlepas dari berbagai macam pemberontakan, ia berusaha memadamkan  segala bentuk perlawanan dan pemberontakan sesama muslim  tersebut yang di dalamnya terlibat para sahabat senior. Perang saudara yang terjadi  pada masa Kekhalifahan Ali yang tercatat di lembaran hitam sejarah adalah;
a.       Perang Jamal.
b.      Perang Shiffin.
Adapun timbulnya persoalan-persoalan teologi yang terpecah menjadi tiga golongan yaitu;
a.       Golongan Syi’ah
b.      Golongan Khawarij
c.       Golongan Murji’ah
Akhir dari pemerintahan Ali bin Abi Tholib yaitu perdamaian antara Khalifah dan Muawiyah, makin membuat kaum khawarij menjadi marah dan berkeinginan membunuh orang-orang yang tidak di senangiya, karena itu mereka bersepakat untuk membunuh Ali, Mu’awiyah, Amr bin Ash, Abu Musa Al-Asy’ari. Tapi mereka hanya berhasil membunuh Ali pada tanggal 10 Ramadhan tahun 40 H/661 M.
E.     KEBUDAYAAN dan PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI MADINAH
            Kedatangan Nabi Muammad Saw bersama kaum muslimin Makkah, di sambut oleh penduduk Madinah dengan gembira dan penuh rasa persaudaraan. Maka , islam mendapatkan lingkungan baru yang bebas dari ancaman para penguasa Quraisy Makkah. Di Madiah Rosulullah ternyata harus menghadapi sebuah kenyataan yang menimbulkan permasalahan baru, dari kaumnya yang terbagi atas dua kelompok yaitu kaum Muhajirin(Mekkah) dan kaum Anshor(penduduk Madinah).
            Selain itu juga ada kenyataan lain yang harus di hadapi yaitu masyarakat Muslim yang baru di Madinah, tinggal bersama dengan masyarakat suku Arab lainnya yang belum memeluk islam dan masyarakat kaum Yahudi yang memang menetap di madinah. Ancaman kaum Quraisy Makkah untuk sewaktu-waktu datang menyerbu dan menghancurkan kaum muslimin yang masih dalam keadaan lemah iyu merupakan kenyataan lainnya yang tidak dapat di abaikan.
            Melihat kenyataan tersebut, beliau mulai mengatur dan menyusun segenap potensi yang ada dalam lingkungannya, memecahkan permasalahan-permasalahan yang di hadapi dengan menggunakan potensi dan kekuatan yang ada, dalam rangka menyusun suatu masyarakat baru yang terus berkembang, yang mampu menghadapi segenap tantangan dan rintangan yang berasal dari luar denggan kekuatan sendiri.
            Maka salah satu program yang di kerjakan Rosulullah saat hijrah ke Madinah bersama para sahabat adalah membangun sebuah Mesjid. Dimana mesjid inilah pusat kegiatan Nabi Muhammad Saw, bersama kaum muslimin, untuk bersama-sama membina masyarakat yang baru. Suatu kebijaksanaan yang sangat efektif dalam pembinaan dan pengembangan masyarakat baru di madinah, adalah di syariatkannya media komunikasi berdasarkan wahyu, yaitu Sholat Jum’at yang di lakukan secara bersama dan dengan Sholat jum’at ini pula warga masyarakat berkumpul untuk secara langsung mendengar Khotbah dari Nabi Muhhammad Saw. Pada fase Madinah materi pendidikan yang di berikan lebih kompleks di bandingkan denga materi pendidikan fase Mekkah. Diantaranya pendidikan di madina ialah:
1.      Pendidikan Ukhuwah (persaudaraan) antara kaum Muslimin.
2.      Pendidikan Kesejahtraan Sosial.
3.      Pendidikan Kesejahtraan Keluarga kaum Kerabat.
4.      Pendidikan  Hankam (pertahanan dan keamanan) Dakwah Islam.
F.     PEMBENTUKAN dan PERKEMBANGAN POLITIK MUAWIYYAH BIN ABI SUFYAN
            Muawiyah bin abi sufyan di lahirkan di Mekkah pada tahun 600 Masehi, empat tahun sebelum Nabi menerima wahyu pertama dan Wafat pada tahun 680 M di Damaskus. Nama lengkapnya adalah Muawiyah bin Abi Sufyan Sakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay. Ia seorang bangsawan dari suku Quraish. Nama penggilannya, Abu Abd. Ar-Rahman, ibunya bernama Hindun binti Rabi’ah bin Abdi Syams, Ayahnya bernama Abu Sufyan.
            Keberhasilan Muawiyah dalam pembentukan Dinasti Umayyah ini bukan semata-mata hanya karena kemenangannya pada peristiwa arbitrase dan terbunuhnya Khalifah Ali, ia memiliki basis rasional yang solid bagi landasan opembangunan politiknya di masa depan. Muawiyah telah menjadikan Negri Syam sebagai wilayah terkaya di banding wilayah lainnya, ekonominya yang bagus dan maju. Ketika ibukota berpusat d Damaskus, negri ini terkenal dengan sumber daya alam yang berlimpah. Dari kota inilah, yang menjadi pusat pemerintahan Khalifah Muawiyah higga di teruskan oleh Khalifah-khalifah dari Bani Umayyah lainnya. Muawiyah juga berperan penting dalamm perkembangan politk. Kebijakan-kebijakan yang  di terapkan dapat di bagi dalam dua hal:\

a.       Kebijakan Politikk Dalam Negri.
Mengatur tentara dengan cara baru yang di tiru dari aturan yang di terapkan oleh tentara Byzantium, yaitu dengan meninggalkan aturan yang di dasarkan atas kesatuan kabilah.
b.      Kebijakan Politik Keluar.
1.      Ekspansi daerah di Timur.
2.      Ekspansi daerah di Afrika.
3.      Ekspansi ke daerah Eropa.
Muawiyah meninggal dunia dalam bula April tahun 680 M. Secara keseluruhan, setelah memerintah imperium islam selama kira-kira 20 Thn, masa pemerintahan Muawiyah merupakan masa kemakmuran dan perdamaian di dalam negeri serta keberhasilan di luar negeri. Jabatan di gantikan oleh anaknya, Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan.
G.    PERKEMBANGAN DAN PEMBENTUKAN BANI ABBASIYA
          Khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah Ash- Sahffah bin Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas bin Abdul Muthalib.Pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul abbas Ash- saffah,dan sekaligus sebagai khalifah pertama.Selama lima Abad dari tahun 132-656 H ( 750 M- 1258 M). Di kota Mumaimah bermukim keluarga Abbasiyah, salah seorang pimpinannya bernama Al-imam Muhammad bin Ali yang merupakan peletak dasar-dasar bagi berdirinya dinasti Abbasiyah.Para penerang Abbasiyah berjumlah 150 orang di bawah para pimpinannya yang berjumlah 12 orang dan puncak pimpinannya adalah Muhammad bin Ali.
Imam Ibrahim pemimpin Abbasiyah yang berkeinginan mendirikan kekuasaan Abbasiyah, gerakannya diketahui oleh khalifah Ummayah terakhir, Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya tertangkap oleh pasukan dinasti Umayyah dan dipenjarakan di Haran sebelum akhirnya diekskusi. Ia mewasiatka kepada adiknya Abul Abbas untuk menggantikan kedudukannya ketika tahu bahwa ia akan terbunuh, dan memerintahkan untuk pindah ke kufah. Penguasa Umayyah di kufah, Yazid bin Umar bin Hubairah, ditaklukan oleh Abbasiyah dan di usir ke Wasit. Abu Salamah selanjutnya berkemah di kufah yang telah di taklukan pada tahun 132 H.
Penggantian Umayyah oleh Abbasiyah ini di dalam kepimpinan masyarakat islam lebih dari sekedar penggantian dinasti yang merupakan revolusi dalam sejarah islam,revolusi prancis dan revolusi Rusia didalam sejarah barat. Seluruh anggota keluarga Abbas dan pimpinan umat islam mengatakan setia kepada Abbul Abbas Ash-shaffah sebagai khaliffah mereka. Ash- Shaffah kemudian pindah ke Ambar, sebelah barat sungai Eufrat dekat Baghdad.
Selama dinasti Abbasiyah berkuasa, pola pemerintahan yang di terapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, social, dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik itu, para sejarahwan biasanya membagi masa pemerintahan bani Abbasiayah dalam 4 periode berikut.
·         Masa Abbasiyah 1, yaitu semenjak lahirnya Daulah Abbasiyah tahun 132 H ( 750 M) sampai meninggalnya khaliffah Al- Wastiq 232 H ( 847 M ).
·         Masa Abbasiyah II, yaitu mulai khliffah Al- Mutawakkil pada tahun 232 H ( 847 M) sampai berdirinya Daulah buwaihiyah di Baghdad pada tahun 334 H (946 M).
·         Masa Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya daulah Buwahiyah tahun 334 H (946 M ) sampai masuknya kaum saljuk ke Baghdad tahun 447 H (1055 M).
·         Masa Abbasiyah IV,yaitu masuknya orang-orang saljuk ke Baghdad tahun447 H (1055 M ).Sampai jatuhnya Baghdad ketangan bangsa mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun 656 H (1258 M ).

           
Adapun kemajuan-kemajuan pemerintahan Dinasti Abbasiyah sebagai berikut:
a.       Kemajuan dalam Sosial Budaya.
b.      Kemajuan dalam bidang sastra Bahasa dan Seni musik.
c.       Kemajuan dalam bidang Politik dan Militer.
d.      Kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan.
e.       Kemajuan dalam Ilmu Agama islam.
Adapun faktor-faktor kejatuhan dinasti Abbasiya itu ada dua yaitu Faktor Eksternal dan Faktor Internal:
1.      Faktor Ekternal (terjadinya perang Salib)
2.      Faktor internal:
a.       Perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan.
b.      Munculnya dinasti-dinasti kecil yang membebaskan diri dari kerajaan dinasti Abbasiyah.
c.       Kemerosotan perekonomian.
d.      Munculnya aliran-aliran sesat dan Fanatisme keagamaan.
H.    PERKEMBANGAN KERAJAAN SYAFAWI
            Pada saat kerajaan Turki Usmani sudah mencapai puncak kejayaannya, Kerajaan Syafawi di Persia masih baru berdiri. Namun pada Kenyataannya, Kerajaan ini berkembang dengan Cepat. Nama Syafawi ini terus di pertahankan sampai tarekat Safawiyah menjadi suatu gerakan politik dan menjadi sebuah kerajaan yang di sebut denan kerajaan Safawi. Dalam perkembagannya, kerajaan safawi sering berselisih dengan kerajaan Turki Usmani. Kerajaan Safawi memiliki perbedaan dari dua kerajaan besar islam lainnya seperti Kerajaan Turki Usmani dan Kerajaan Mughal India.
            Pada masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Safawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam Negri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah di rebut oleh kerjaan lain seprti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh keraaan Usmani. Kemajuan yang di capai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang Politik, melainkan bidang lainnya juga mengalami kemajuan. Kemjuan-kemajuan itu antara lain:
a.       Bidang Ekonomi
b.      Bidang Ilmu Pengetahuan
c.       Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggal Abbas I, kerajaan Safawi berturut-turut di perintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husein (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M), dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi tidak menunjukan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
I.       KERAJAAN TURKI USMANI
            Kerajaan Turki Usmani berdiri setelah Usman mendeklarasikan diri sebagai sultan, maka berdirilah Dinasti Turki Usmani. Usman lahir ibukota Syukud sebelum kelahirannya kakeknya Usman yang bernama Sulaiman syah bersama pengikutnya bermukim di Asia kecil. Sulaiman syah memiliki empat orang anak yaitu Shunkur, Gundogdur, Al-thugril, dan Dun Dar. Tdak lama kemudia Sulaiman syah dan pengikutnya pindah ke syam di perjalanan menuju syam Sulaiman syah tenggelam di sungai Eufrat, akibat kecelakaan itu rombonganpun terpecah menjadi dua, rombongan pertama kembali ke daerah asal dankelompok ke dua meneruskan perjalanan ke Syam. Selama  masa pemerintahan Dinasti Turqi Usmani yang berdiri kurang lebih dari enam abad,ini di pimpin oleh beberapa generasi dengan sistem-sistem yang berbeda-beda di antaranya:
1.      Masa pemerintahan Usman 1 (1290-1326)
Setelah wafatnya ayahnya Al-Thugril pd tahun 1289 M. Kepemimpinan di teruskan oleh Usman, setelah mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al-Usman pada tahun 699 H. Setapak demi setapak wilayah kerajaan dapat di perluasnya. Iya menyerang daerah perbatasn Byzantium dan menaklukkan kota Broessa pada tahun 1317 M.
2.      Masa Pemerintahan Orkhan (726H/1326M-761H/1359M)
Pada masa pemerintahan ini kerajaan Turki usmani dapat menaklukkan Azmir (smirna) tahun 1327 M, Thawasyanli
J.      KERAJAAN MUGHAL DI INDIA
            Kerajaan Mugal berdiri pada tahun 1526 M. Sebelum adanya kerajaan Mughal islam seudah terlebih dahulu masuk ke India melalui perdangan antara India dan Arab, bahkan negara Arab sudah berhubungan dengan India sebelum Islam ada dan dengan terjalinnya hubungan perdagangan tersebut, memudahkan penyebaran islam ke India, sehinnga masyarakat India pada masa itu sudah mengenal Islam sebelum berdirinya kerajaan Mugal. Perkembangan politik kerajaan Mugal di antaranya yaitu:
a.       Pemerintahan Babur
Babur membangun stabilitass politik dan memperkuat angkatan perang serta melakukan penetrasi. Sampai tahun 1529 wilayah kekuasaan Mugal sangat luas, mulai dari Turkestan sampai Teluk Bengala.
b.      Pemerintahan Humayun
Humayun naik tahta menggantikan ayahnya dengan menghadapi berbagai persoalan gerakan desintegrasi dan ancaman usaha menjatuhkan kkekuasaanny termasuk dari sudaranya sendiri. Humayun sempat menyingkir dari Agra, dan dengan bantuan Shah Thomas dari Persia Humayun berhasil menguasai Kabul kembali, kemudian Agra juga berharil di rebut pada tahun 1555 M.
c.       Pemantapan politik Sultan Akbar
Upaya yang di lakukan Akbar adalah dengan melepaskan diri dari berbagai orang, keluarga, dan bangsawan yang terlalu mempengaruhi dirinya. Akbar memiliki pemikiran kedepan untuk membangu india sebagai negara besar. Prestasi politik gemilang Sultan Akbar adalah keberhasilannya mempersatukan berbagai daerah di India dalam Kesultanan Mugal.
d.      Sultan Jahangir (1605-1628)
Jahangir kontras dengan ayahnya dalam menegakkan pemerintahan Mugal, terutama dalam menghadapi kelompok Hindu, dia menghadapi konflik luar biasa dengan anaknya sendiri, sampai hingga wafatnya pada tahun 1627 M, menyisakan konflik kerajaan.
e.       Masa pemerintahan Sultan Shah Jahan (1628-1658)
Pemerintahan masa Shah Jahan masih menghadapi berbagai gejolak dalam negri dan ancaman perebutan kekuasaan dari negara-negara lain. Shah Jahan melanjutkan politik sultan Akbar dengan menaklukan bebagai daerah untuk meredam pemberontakan dan memperluas kerajaan. Pada tahun 1636 dua kerajaan secara utuh melebihi daerah yang berhasil di taklukkan Sultan Akbar. Perkembangan peradaban pada masa kerajaan Mugal:
1.      Bidang keilmuan
2.      Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan
3.      Bidang Ekonomi
4.      Bidang Agama
5.      Bidang Seni dan Budaya
Kemunduran dari kerajaan Mughal ini di sebabkan oleh konflik di kalangan keluarga kerajaan yang berebut kekuasaan, sehingga menimbulkan perang saudara.

MENGENAL LEBIH DALAM ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS.

Kita mungkin sudah tak asing dengan istilah anak berkebutuhan khusus, saat mendengar istilah ini akan tergambar anak-anak dengan berbagai ma...